Hari terakhir di Bangkok, mulai berasa pegelnya, tapi banyak daftar oleh-oleh yang belum kebeli. Namanya juga orang Indonesia, kalau pulang jalan-jalan ngga beli oleh-oleh kok kayanya kurang lengkap. Itinerary awal maunya nyempetin ke Bangkok Art and Culture Center. Secara tinggal salto dari Lubd, tapi kerempongan beli oleh-oleh akhirnya bikin ngga sempet ke BACC, cuma numpang foto di depannya aja. Pagi-pagi sebelum berangkat, barang-barang udah beres di-packing semua, check out lalu nitip di penitipannya Lubd.
MBK Center
Banyak orang bilang kalau mau nyari oleh-oleh, di MBK Center lah tempatnya, karena lengkap apa aja ada. Setelah muter-muter, kami memang menemukan booth-booth yang jualan oleh-oleh, tapi barangnya hampir sama kaya di Chatuchak. Akhirnya nyari toko oleh-oleh makanan dan ketemu di lantai 2. Ati-ati kalau mau bawain oleh-oleh makanan, cek labelnya dulu, karena beberapa makanan mengandung babi. Atas rekomendasi Ibu Bos Mba Vinda, saya dan Lulu nyicip makanan di food court lantai 6. Pilihan kami jatuh pada Som Tam, salad pedas yang bahan utamanya adalah pepaya muda, ditambah irisan tomat, telur, kacang. Rasanya unik dan rame. Tapi cukup enak dimakan kalo lagi panas-panas, karena bikin seger. Penasaran pengen ngerasain Nestea Milk Tea, saya dan Lulu kemudian ngubek-ngubek satu-satunya swalayan di MBK Center. Dan ketemu! Langsung borong banyak buat oleh-oleh.
Siam Square
Di hari terakhir ini pula, akhirnya saya sempat menyambangi pasar kaget di bilangan Siam Square. Baju dan aksesoris yang dijual di sana memang lucu-lucu namun harganya lebih mahal bila dibandingkan dengan Chatuchak.
Selesai urusan beli oleh-oleh, saya balik ke Lubd, ngaso-ngaso sambil nunggu yang lain balik. Ternyata Omie, Anggie, Dita sempet-sempetnya balik ke Platinum Mall buat beli baju lagi. Dan Choco dateng-dateng panik karena ngga nemu Nestea Milk Tea, akhirnya dibela-belain dia balik sendirian ke MBK Center lagi demi beli Nestea.
Semua akhirnya selesai sekitar pukul 16.00. Pesawat yang akan membawa kami kembali ke Jakarta, berangkat pukul 20.00. Well, it's time for leaving Lubd and go straight to Svarnabhumi Airport. Untung Lubd di pinggir jalan gede, jadi ngga susah untuk nyetopin taksi. Tarif taksi dari tengah kota ke airport itu 400 baht. Berhubung kami ber-7 akhirnya naik 2 taksi deh. Ya kali muat gitu ber-7 plus koper-koper dan tentengan belanjaan dalam 1 taksi.
Sore itu, macetnya Bangkok masih bisa ditolerir. Sampai di Svarnabhumi masih sempat buat wrapping-wrapping kantong belanjaan biar ngga rusak kalau masuk bagasi, masih sempat juga buat makan, ngocok arisan (iya ngocok arisan! yang menang Lulu, dapetnya uang baht :p) dan leyeh-leyeh.
Yah walaupun ada lagi 1 drama sesaat sebelum naik pesawat. Lagi-lagi Mely bikin cerita. Akibat kelupaan beli oleh-oleh untuk gurunya, dia melipir muter-muter duty free Svarnabhumi sendirian dan lupa waktu, sampai udah saatnya kami semua masuk pesawat. Kebetulan kan ngga ada handphone ya. Terus gimana ngabarinnya coba. Akhirnya ngomong sama pramugari. Sang pramugari pun akhirnya buru-buru nyari toa untuk manggilin Mely. Untung belum sempet di-toa-in Mely muncul kucluk-kucluk dengan santainya. Kami yang dibawah teriak-teriak panik. "Mel, buruan, pesawat udah mau jalan!!!"
Alhamdulillah kami mendarat tepat waktu di Jakarta. Menyenangkan sekali pergi bareng-bareng The Pongos! Saking senengnya kami berniat ke Bangkok lagi tahun 2012. Penasaran pengen ke Wat Pho, Wat Arun, Jim Thompson House, Bangkok Art and Culture Center, mencoba cemilan seru seperti makan jangkrik dan ke red district Patpong! Semoga tahun ini bisa terlaksana semua. Till we meet again, Bangkok!
Catatan Kecil Tentang Bangkok:
1. Bangkok punya cuaca yang mirip sama Jakarta. Jadi kalau untuk jalan-jalan siang-siang, lebih baik pakai baju yang nyaman dan menyerap keringat. Jangan lupa sunglasses biar ngga silau
2. Meskipun pengemudi di Bangkok sering ngebut dan jalan seradak-seruduk, tapi mereka masih menghormati sesama pengguna jalan. Buktinya jarang kedengeran ada yang membunyikan klakson. Kebanyakan dari mereka juga menghargai pejalan kaki. Ngga ada tuh ceritanya motor naik-naik ke atas trotoar demi menghindari macet
3. Para penjual di Bangkok udah tau kalau orang Indonesia itu doyan belanja, makanya bersikaplah manis dan sopan kalau lagi belanja, siapa tau bisa nawar lebih murah
4. Di Bangkok hanya ada toilet kering (tidak menyediakan air untuk cebok), maka selalu siap sedia tissue basah ya. Di Lubd pun toiletnya ngga ada kran airnya, jadi kalau mau buang air besar, saya biasa membawa botol aqua 1 liter bekas yang udah diisi air wastafel sebelumnya. Hehehehe..
5. Jika bepergian dalam jarak dekat dengan 4 orang atau lebih, ada baiknya menggunakan moda transportasi taksi untuk di dalam kota, tarif taksi di Bangkok sangat murah. Sering terjadi ongkos taksi ber-4 lebih murah daripada ongkos naik BTS ber-4. Tapi kalau mau nyoba naik BTS sih ya boleh aja
6. Kemacetan yang sering terjadi di jam pergi dan pulang kantor memang menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan para traveler dan turis yang akan pulang dari Bangkok, waktu menuju ke bandara mesti diperhitungkan baik-baik. Lebih baik jika sampai jauh lebih awal sebelum waktu check-in dan menunggu lama di bandara daripada ketinggalan pesawat
PS: foto diambil dari digicam Lulu dan Choco. Trimssss :)